Pengalaman Orang Tua yang Memiliki Keterbatasan Penglihatan saat Mendampingi Anaknya Belajar Online di Tengah Kondisi Pandemi Covid-19

Juara 2. Pelatihan Jurnalisme warga

oleh I Made Astika Dhana

Di awal Tahun 2020 seluruh negara di dunia termasuk Indonesia dilanda sebuah penyakit yang disebabkan oleh Virus Corona atau biasa disebut Covid-19. Penyakit ini termasuk sebagai penyakit menular di mana jika seseorang yang telah terinfeksi Covid-19 dan melakukan kontak fisik dengan orang lain akan dapat menularkan penyakit tersebut. Untuk menekan penyebaran Covid-19 maka pemerintah melalui Kemendikbut dan Riset Dikti mengambil kebijakan untuk mengadakan pembelajaran secara daring (online). Dengan demikian, siswa dapat belajar dari rumah menggunakan perangkat handphone atau komputer yang terhubung ke internet. Untuk dapat mengerjakan tugas yang diberikan guru, anak membutuhkan pendampingan dari orang tua agar proses pembelajaran dapat berjalan lancar.

Bagi orang tua yang memiliki keterbatasan penglihatan tentunya akan menghadapi banyak kesulitan saat mendampingi anaknya belajar online. Seperti saat mengajari anaknya membaca padahal buku pelajaran yang anaknya miliki menggunakan tulisan awas sedangkan penyandang disabilitas netra tidak bisa membaca tulisan awas karena selama ini untuk dapat membaca biasanya menggunakan tulisan braille. Namun bagi ibu Gida Boy yang memiliki keterbatasan penglihatan mempunyai cara tersendiri untuk dapat mengajari anaknya membaca yaitu dengan cara mengetik pesan di handphone lalu meminta anaknya membaca tulisan yang tampil di layar. Pengalaman serupa juga dialami oleh ibu Hendriana Bire yang anaknya sudah bisa membaca akan tetapi belum begitu lancar. Cara yang biasa digunakan ialah dengan terlebih dahulu meminta anaknya membaca lalu ibunya mengahfal cerita yang telah dibacakan. Ketika ada kata yang sulit dibacakan, maka ibu akan meminta anaknya mengeja per huruf lalu ibu akan memberitahukan cara membacanya. Kendalanya akan muncul jika tulisan yang harus dibaca lebih dari satu halaman karena akan sulit menghafal keseluruhan tulisan.

Salah satu kendala juga yang dialami oleh orang tua yang disabilitas netra adalah pada saat mengawasi anaknya belajar online. Seperti kisah ibu Oly yang tidak bisa mengontrol anaknya belajar. Yang ia tahu hanya kalau anaknya sedang memegang handphone berarti itu sedang belajar online. Padahal setelah dicari tahu ternyata anaknya lebih banyak bermain game di handphone dari pada belajar atau mengerjakan tugas. Akibatnya bantuan paket data internet dari Kemendikbud habis tidak sampai sebulan. Jadi kalau ada tugas dari sekolah terpaksa harus beli paket data internet lagi.

Pengalaman berbeda disampaikan oleh pak Jack yang mendampingi anaknya belajar online. Pak Jack tidak mengalami kesulitan saat menawasi anaknya belajar dikarenakan handphone yang digunakan oleh anaknya telah dilengkapi dengan program pembaca layar (screen reader) yang dapat membacakan tulisan yang tampil pada layar handphone. Selain mengawasi anaknya belajar, pak Jack juga melatih anaknya menggunakan aplikasi Zoom meeting, mengunduh aplikasi pendukung pembelajaran di Google Play Store dan menggunakan mesin pencari Google untuk mencari jawaban dari tugas yang diberikan guru.

Harapan orang tua semoga pandemi Covid-19 bisa cepat segera berlalu sehingga kegiatan pembelajaran tatap muka dapat kembali dilaksanakan, karena bagaimanapun menurut orang tua akan lebih efektif apabila kegiatan pembelajaran dilakukan di sekolah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *